Selasa, 16 Oktober 2018

Makalah Hewan Vertebrata


MAKALAH
HEWAN VERTEBRATA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biologi”
Dosen Pengampu :Sigit Sujatmika, M.Pd.




Disusun Oleh:
1.      Seto Ari Wibowo                    (2017016007)
2.      Rizqi Budi Arum                    (2017016023)
3.      Triani Rizki Nur Arofah          (2017016019)
4.      Saverius Rengiar                     (2017016016)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
TAHUN 2018




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan. Sehubungan dengan itu penulis terusik untuk memilih karya tulis yang berjudul “Klasifikasi Vertebrata ”
Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana segala mahluk yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam dunia ini. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2 yaitu: hewan avertebrata (tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan bertulang belakang).
Vertebrata  merupakan sub-filum dari filum Chordata yang bisa diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil, burung (aves) dan hewan menyusui (mamalia). Masing-masing kelas tentunya mempunyai ciri-ciri khusus, yang selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut di bagian pembahasan.     

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan vertebrata?
2.      Bagaimana klasifikasi pada hewan vertebrata?
3.      Bagaimana ciri-ciri setiap klasifikasi dari setiap hewan vertebrata?
4.      Di mana habitat setiap klasifikasi hewan vertebrata?
5.      Bagaimana fisiologi tubuh pada setiap klasifikasi hewan vertebrata?
6.      Apa peranan vertebrata bagi kehidupan?



C.     Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami hewan vertebrata.
2.      Mengetahui klasifikasi hewan vertebrata.
3.      Mengetahui ciri-ciri setiap klasifikasi dari setiap hewan vertebrata.
4.      Mengetahui habitat setiap klasifikasi dari setiap hewan vertebrata.
5.      Mengetahui fisiologi tubuh pada setiap klasifikasi dari setiap hewan vertebrata.
6.      Mengetahui peranan setiap klasifikasi dari setiap hewan vertebrata bagi kehidupan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Vertebrata
Sesuai dengan namanya, kelompok hewan Vertebrata memiliki kolumna vertebralis (ruas-ruas tulang belakang). Jadi korda dorsalis (kerangka sumbu primer = notokorda) hanya terdapat pada masa tingkatan embrio. Vertebrata disebut juga Craniata karena semua hewan vertebrata sudah memiliki otak, yang terlindung dalam Kranium (tulang-tulang tengkorak).
Hewan vertebrata secara umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Mempunyai tengkorak (cranium) berupa kotak tempat otaknya (karena itu disebut juga Craniata) dan ruas tulang belakang (vertebrata) untuk sumbu penguat tubuh, kerangka terletak di dalam tubuh untuk tempat melekatnya otot rangka.
2.      Tubuh simetri bilateral, terdiri dari kepala, leher, badan, dan ekor, sistem alat tubuh beruas-ruas, kulit terdiri dari lapisan epidermis dan dermis.
3.      Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang dindingnya dilapisi selaput peritonium.
4.      Alat pencernaan memanjang di bawah/ depan tulang bealakang, ulat saraf di atas/ belakang saluran pencernaan.
5.      Jantung terdiri dari dua, tiga, atau empat ruang.       

B.      Klasifikasi Vertebrata
Vertebrata diklasifikasikan menjadi beberapa filum, antara lain:
1.       Amphibi
Amfibi merupakan organism vertebrata pertama yang menempati daratan. Amfibi hidup di tempat yang lembab, untuk mengantisipasi hilangnya air dari kulit karena belum memiliki system pengaturan tubuh yang baik. Amfibi juga bersifat poikiloterm yaitu hewan yang berdarah dingin.
a.       Ciri-ciri
1)      Tubuh terdiri atas kepala dan badan pada katak dan kepala, badan dan ekor pada salamander.
2)      Tubuh amfibi dilapisi oleh kulit yang basah dan berlendir.
3)      Amfibi merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm)
4)      Jantung amfibi terdiri atas 3 ruangan yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel.
5)   System pernapasan pada amfibi ketika masih tahap larva (kecebong) menggunakan insang, sedangkan ketika dewasa menggunakan kulit.
6)      Mata amfibi memiliki selaput yang disebut dengan membrane niktitan
7)      Amfibi berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasi secara eksternal.
8)  Pertumbuhan amfibi melalui metamorphosis sempurna. Metamorfosis merupakan peristiwan perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari tahap larva hingga dewasa.

b.      Fisiologi tubuh
1)      Sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi pada katak terdiri atas system sirkulasi ganda dan tertutup. Pada sistem sirkulasi ganda darah yang kaya akan Karbon Dioksia dari berbagai jaringan dan organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat dan darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Lalu, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida.  Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
2)      Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan pada katak terdiri atas insang, paru-paru dan kulit. Ketika katak masih pada tahap larva (kecebong) katak bernapas menggunakan insang. Nah, saat katak masuk tahap dewasa, katak bernapas menggunakan kulit dan paru-paru. Kulit katak yang selalu dalam keadaan basah mengandung banyak kapiler sehingga oksigen mudah berdifusi melalui kulit.

3)      Sistem penecernaan
Sistem pencernaan pada amfibi terdiri atas beberapa saluran. Saluran tersebut terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke lambung melalui kerongkongan. Di lambung makanan tersebut dicerna dan kemudia masuk ke usus untuk diserap nutrisinya. Sisa makanan tersebut dikeluarkan melalui kloaka dengan proses defekasi.
4)      Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada amfibi memiliki organ ekresi utama yaitu ginjal. Fungsi ginjal pada amfibi yaitu untuk menyaring darah dan zat zat sisa seperti garam, mineral dan lainnya yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Setelah difiltrasi oleh ginjal, maka zat-zat tersebut akan keluar melalui kloaka dalam bentuk urine dengan proses urinasi.
5)      Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada amfibi terjadi di luar tubuh induk. Maksudnya fertilisasi terjadi di luar tubuh. Ketika katak jantan dan betina kawin, keduanya akan melakukan ampleksus yaitu katak jantan akan melekat pada tubuh katak betina dan menekan perut katak betina. Lalu katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air melalui kloaka. Setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan pun mengeluarkan sperma melalui kloaka. Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan diselimuti oleh cairan kental sehingga berbentuk gumpalan telur.
                                                                                                          
c.       Habitat
Amphibi umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air. Kebanyakan terdapat didaerah yang lembab, tetapi ada juga yang hidup didaerah tropis. Cara hidupnya pada saat melakukan perkawinan di dalam air dimana telur-telurnya dilepaskan dan menetas menghasilkan larva yang hidup dan tumbuh mengalami metamorfosis sampai stadium dewasa. Setiap spesies mempunyai tempat khusus untuk perkawinannya misalnya ditempat genangan air, telaga, sungai atau tempat-tempat berair yang lain, ada juga beberapa didaratan.
Selama metamorfosis, katak muda menghuni peraitran yang dangkal, dimana pernafasan insang dan paru-paru keduanya mungkin dilaksanakan dan insekta dapat ditangkap untuk mekanannya, kemudian bersembunyi untuk menghindari kekeringan. Katak-katak ini mungkin pada suatu saat dapat muncul yang jumlahnya beribu-ribu.
d.      Peranan dalam kehidupan
1)      Katak diambil daging dan telurnya yang kemudian dikonsumsi.
2)      Kulit katak dapat dibuat jaket dan berang kerajinan lainnya jika diberi samak.
3)      Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk yang dilakukan secara biologi dan juga sebagai pengendali serangga hama pada pertanian.
4)      Katak dapat digunakan dalam tes kehamilan seperi bufo melanostictus, karena dapat mengjhsilkan hormone perang gonad yang efeknya sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil.
5)      Dapat digunakan sebagai racun untuk anak panah yang biasa dilakukan oleh suku Indian.
6)      Racun bufotalin dan bufotenin dihasilkan oleh jenis kodok bufo marinus yang dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung.
2.      Reptilia
Reptil merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan biasanya memiliki sisik pada kulitnya. Reptil adalah salah satu hewan tetrapoda (bertungkai empat). Meskipun saat ini ada beberapa jenis reptil, seperti ular, yang tidak memiliki kaki, namun ular merupakan keturunan dari hewan tetrapoda. Hal tersebut didasarkan pada sejarah evolusi yang berlangsung selama ratusan tahun.
Reptil biasanya melakukan pembuahan secara internal dan melakukan reproduksi secara seksual. Reptil biasanya akan bertelur di daratan, meskipun habitatnya di air sekalipun. Berbeda halnya dengan hewan amfibi, reptil memiliki kulit yang bersisik yang sangat bermanfaat untuk mengurasi kehilangan air dari kulitnya. Sisik pada kulit reptil mengandung keratin dan juga lipid lilin. Semua reptil bernapas menggunakan paru-parunya.
Hewan reptil biasanya  memiliki cara hewan beradabtasi dengan lingkungannya yang akan memanaskan suhu tubuhnya dengan cara berjemur. Jika cuaca lingkungan terlalu panas, reptil biasanya akan mencari tempat yang teduh atau bersembunyi di bawah tanah agar suhu tubuhnya menurun. Pada hewan reptil, energi metabolisme yang berasal dari makanan tidak dibutuhkan untuk memanaskan suhu tubuhnya. Karena itu, reptil mampu bertahan hidup meskipun tidak makan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Reptil biasanya juga akan berhibernasi pada saat musim dingin. Namun hibernasi yang dilakukan oleh reptil bukanlah hibernasi dengan tidur, melainkan ditandai dengan melambannya gerakan tubuh oleh reptil tersebut.
a.       Ciri-ciri
Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan reptil:
1)     Hewan reptil tergolong ke dalam jenis hewan vertebrata (bertulang belakang). Setiap reptil pasti memiliki empat kaki yang digunakan untuk melata, meskipun tidak semua reptil bisa kita lihat langsung kakinya
2)     Ukuran tubuh yang dimiliki pengelompokan hewan reptil tergolong bervariasi. Anggota tubuh yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap, yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Otak reptil biasanya memiliki benjolan yang berada di bagian belakang kepalanya. Setiap reptil akan memiliki dua pasang kaki dengan jumlah jari lima, kecuali pada ular.
3)     Hewan reptil juga memiliki kelenjar bau yang berada di dekat kloaka. Pada kura-kura, kelenjar bau dapat ditemukan di antara perisai dorsal (karapaks) dan perisai ventral (plastron).
4)     Kulit tubuh reptil terlindungi oleh perisai epidermal atau yang sering kita sebut sebagai sisik. Pada sisik reptil tersebut terdapat protein keratin yang membuat kulit reptil menjadi kedap air dan juga mencegah reptil mengalami dehidrasi pada saat udara di lingkungannya kering.
5)     Reptil adalah salah satu jenis hewan berdarah dingin. Reptil mengatur suhu tubuhnya dengan cara adaptasi tingkah laku, bukan dengan sistem metabolismenya. Suhu tubuh reptil biasanya akan sama atau menyesuaikan dengan suhu lingkungan tempat ia berada.



b.      Fisiologi tubuh
1)      Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil tergolong lengkap. Alat pencernaan yang dimiliki oleh reptil meliputi mulut, faring, esogagus, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Di bagian mulut terdapat gigi dan juga lidah.
2)      Peredaran darah pada hewan reptil adalah peredaran darah tertutup ganda. Reptil memiliki 4 ruang pada jantungnya, 2 ruang serambi (atrium) dan dua ruang bilik (ventrikel). Akan tetapi sekat yang membatasi kedua bilik tersebut belum sempurna.
3)      Alat ekskresi yang dimiliki oleh reptil adalah ginjal yang berbentuk pipih.
4)      Alat indera yang dimiliki oleh reptil ada 3, yaitu mata, hidung, dan telinga.
5)      Sistem sarap pada reptil adalah otak dengan 12 pasang saraf kranial.
6)      Alat kelamin pada reptil terpisah. Fertilisasi pada hewan reptil biasanya terjadi secara internal di dalam tubuh reptil betina. Sebagian besar reptil memiliki cara berkembangbiak hewan dengan cara bertelur (ovipar), namun ada juga sebagian reptil yang berkembang biak dengan cara bertelur melahirkan (ovovivipar).
c.       Habitat
Reptil hidup di berbagai habitat. Mereka dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika. Banyak kura-kura hidup di laut, sementara yang lain hidup di air tawar atau di darat. Kadal semua adalah hewan terestrial, namun habitatnya dapat berkisar dari gurun sampai ke hutan tropis, dan dari liang bawah tanah ke puncak pohon. Kebanyakan ular juga terestrial dan hidup dalam berbagai habitat, tetapi beberapa ular dapat tinggal di air. Buaya hidup di dalam dan sekitar rawa-rawa atau badan air tawar atau air garam.

d.      Peranan reptil dalam kehidupan
Reptil memainkan peran penting dalam kehidupan manusia. Selain memainkan peran penting dalam banyak rantai makanan, yang menjaga populasi hewan kecil di bawah terkendali, reptil juga berfungsi sebagai makanan, hewan peliharaan, dan telah memainkan peran dalam seni dan budaya selama ribuan tahun.
1)      Reptil sebagai Makanan
Reptil penting sebagai sumber makanan bagi orang-orang:
a)      Iguana hijau, sejenis kadal besar, yang dimakan di Amerika Tengah.
b)      Suku-suku Irulas dari Andhra Pradesh dan Tamil Nadu di India dikenal makan beberapa ular yang ditangkapnya. Sup ular Kanton dikonsumsi oleh masyarakat setempat di musim gugur untuk mencegah pilek. Sup ini diyakini untuk menghangatkan tubuh mereka untuk mereka yang memakannya. Daging ular yang dimasak umumnya dikonsumsi bagian pedalaman Barat Tengah Amerika Serikat.
c)      Sup kura-kura yang dikonsumsi di seluruh dunia.

2)      Reptil sebagai Hewan Peliharaan
Reptil juga dijadikan sebagai hewan peliharaan yang baik. Di dunia Barat, beberapa ular, terutama spesies kurang agresif, seperti python bola atau ular jagung, disimpan sebagai hewan peliharaan. Penyu, khususnya kura-kura darat dan air tawar kecil, juga hewan peliharaan yang umum. Di antara yang paling populer adalah kura-kura Rusia, kura-kura Yunani, dan terrapins. Ular konstriktor besar seperti ular piton, boa konstriktor, dan anaconda adalah hewan liar kuat yang mampu membu.nuh manusia dewasa, dan mereka umumnya disimpan sebagai hewan peliharaan. Banyak orang tidak berpikir ini adalah ide yang bijaksana, karena reptil ini menimbulkan ancaman berbahaya bagi orang-orang, terutama anak-anak.
Reptil mampu mengenali orang dengan suara, penglihatan dan penciuman, kebanyakan mereka mampu belajar. Beberapa spesies benar-benar mendapatkan keuntungan dari interaksi dengan manusia. Bila dirawat dengan baik, semua hidup lebih panjang atau lebih lama dari hewan peliharaan mamalia dengan ukuran yang sama. Memiliki reptil sebagai hewan peliharaan, Anda bisa belajar tentang segala sesuatu dari adaptasi, perilaku dan lingkungan, gizi, kamuflase dan strategi reproduksi. Belajar tentang sejarah alam dan perawatan tawanan yang tepat dari hewan-hewan ini hanya mungkin mengubah pandangan dunia Anda dan membuat Anda berpikir lebih banyak tentang lingkungan secara keseluruhan.
3.      Aves
Kata aves (burung) berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Definisi aves (burung) adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal). Aves (burung) adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Kaki pada aves (burung) digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital). Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.
Secara umum, tubuh aves (burung) terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Tubuhnya tertutup oleh bulu yang khas yang terbuat dari keratin. Bulu ini diganti sekali setahun. Menurut letaknya terdapat lima macam bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises (pada ekor), tetrises (penutup badan), alula (pada jari-jari sayap), dan paraterum (di sekitar bahu). Menurut bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma (seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan secara simetris. Bulu yang hanya tumbuuh pada tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Leher diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki kelenjar minyak.

a.       Ciri-ciri
1)      Mulut burung tidak bergigi. Paruh burung diselubungi zat tanduk yang dibentuk oleh maksila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh terdapat tonjolan ke atas dari kulit lunak, disebut sera.
2)      Struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangkanya kuat namun ringan. Kerangkanya merupakan material yang tipis, kuat dan mengalami osifikasi yang sempurna. Tulang burung relative ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang dada menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang scapula, dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang (foramen trioseum) tempat otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bagian depan melekat pada tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau tulang punggung.
3)      Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik.
4)      Aves (burung) memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea sebelah dalam) dan otot sternotrakealis (penghubung trakea dengan tulang dada).
5)      Aves (burung) termasuk homoiterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap, ±40,5o– 42oC.
6)      Habitat aves (burung) di daratan sampai ketinggian ±6.000 m. Aves (burung) ada yang menetap, ada pula yang bermigrasi.

b.      Adapun sistem organ yang terdapat dalam Aves yaitu:
1)      Sistem Gerak
Anggota gerak (tungkai) dua pasang. Tungkai depan berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Tungkai belakang berfungsi untuk bertengger, berjalan, atau berenang.
Sistem pencernaan makanan sempurna dari mulut → kerongkongan → tembolok → lambung kelenjar → lambung otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal → usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum yang digantung oleh mesentrium → usus besar (terdapat sepasang usus buntu diantara usus halus dan usus besar) → bermuara pada kloaka di bawah ekor.
Empedal pada aves (burung) berfungsi untuk menghancurkan makanan. Mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pancreas, dan hati yang menghasilkan empedu.
3)      Sistem Pernafasan
Aves (burung) bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong udara (sakus pneumatikus) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa. Fungsi kantong udara :
a)      membantu pernafasan terutama saat terbang
b)      menyimpan cadangan udara (oksigen)
c)      memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
d)     mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
e)      Pernapasan pada burung di saat hinggap:      
Pada waktu tidak terbang, pernapasan terjadi karena gerakan tulang dada sehingga tulang-tulang rusuk bergerak kemuka dan ke arah bawah. Akibatnya, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Mengembangnya paru-paru menyebabkan udara luar masuk (inspirasi). Sebaliknya dengan mengecilnya rongga dada, paru-paru akan mengempis sehingga udara dari kantung udara kembali ke paru-paru. Jadi, udara segar mengalir melalui parabronkus pada waktu inspirasi maupun ekspirasi sehingga fungsi paru-paru burung lebih efisien dari pada paru-paru mamalia.
f)       Pernafasan burung saat terbang :
Pada waktu terbang, gerakan aktif dari rongga dada tak dapat berlangsung karena tulang-tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal pelekatan yang kuat untuk otot-otot terbang. Akibatnya, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung udara diketiak, caranya adalah dengan menggerak-gerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Gerakkan ini dapat menekan dan melonggarkan kantong udara tersebut sehingga terjadilah pertukaran udara didalam paru-paru. Semakin tinggi terbang, burung harus semakin cepat menggerakkan sayap untuk memperoleh semakin banyak oksigen. Frekuensi bernapas burung kurang lebih 25 kali permenit, sedangkan pada manusia hanya 15-20 kali permenit.
Pada burung sistem peredaran darahnya adalah peredaran tertutup yakni sistem dalam peredarannya darah selalu terdapat dalam pembuluh, atau darah tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan. Jantung terdiri atas empat ruangan (dua buah atrium dan dua buah ventrikulus) yang dibungkus oleh perikardium. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan dan hanya memiliki satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatica.
Dinding diantara kedua ventrikel jantung burung begitu sempurna sehingga dinding itu mampu mencegah percampuran antara darah yang kaya oksigen dan yang miskin oksigen. Pembagian jantung yang sempurna itu memungkinkan darah melewati jantung sebanyak dua kali pada setiap kali darah beredar di dalam tubuh (peredaran darah ganda). Sebagai akibatnya, darah di aorta burung mengandung lebih banyak oksigen daripada aorta vertebrata lainnya.
5)      Sistem Ekskresi 
Alat ekskresi burung terdiri atas ginjal, paru-paru, dan kulit. Burung mempunyai sepasang ginjal bertipe metanefros yang berwarna cokelat. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal.Saluran ekskresi ginjal dan saluran kelamin bermuara pada bagian akhir usus (kloaka). Kloaka ini merupakan tempat pertemuan saluran kelenjar kelamin dan usus. Kantong air seni tidak ada, hasil ekskresi setengah padat.
Burung hampir sama sekali tidak mempunyai kelenjar kulit, tetapi mempunyia kelenjar minyak yang terdapat di punggungnya, yang berguna untuk meminyaki bulunya.
6)      Sistem Alat Indera Dan Sistem Saraf 
Lidah pada umumnya tak dapat dijulurkan. Mata mempunyai kelopak mata, membrane niktitans (selaput tidur), dan kelenjar air mata. Tak ada daun telinga, terdapat membrane timpani (selaput pendengar) di bagian dalam lubang telinga luar.
Lubang hidung satu pasang dengan indera pencium yang kurang baik.pemilihan makanan dengan organ perasa yang berada di sisi lidah dan langit-langit. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf cranial. Terdapat kelenjar tiroid, adrenal, dan endokrin pituitary (hipofisis) yang terletak di dasar otak.
7)      Sistem Reproduksi 
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal). Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.  Pada hewan jantan, terdapat sepasang testis, sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah kiri pada hewan betina.
Aves (burung) bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar. Burung mengerami telurnya dan merawat anaknya.

c.       Habitat
Aves hidup di darat. Sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu, seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek.

d.      Peranan
Aves memiliki peranan dengan banyak keuntungan dalam manfaat bagi kehidupan manusia. Peranan Aves adalah sebagai berikut:       
1)      Sebagai bahan industri, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok (Shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam untuk membuat kemoceng. 
2)      Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung walet dan telur itik. 
3)      Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga 
4)      Sebagai hiburan, misalnya pada burung suaranya yang merdu dan burung yang dapat dilatih dalam permainan sirkus
5)      Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein.  Sarang walet dapat dibuat sop sarang burung. 


4.      Kelas mammalia
a.       Ciri-ciri utama kelompok Mammalia adalah :
1)      Semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
2)      Berambut. Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin. Rambut mammaliamberfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari   mangsa, dan sebagai penciri kelamin.  
3)      Memiliki daun telinga dengan tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalian terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang tengah             berperan dalam  pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran  timpani(gendang telinga) ke telinga dalam. 
4)      Geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
5)      Rahang bawah tersusun dari satu tulang
6)      Bernapas dengan paru-paru
7)      Jantung beruang empat
8)      Otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
9)      Menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
10)  Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
11)  Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.

b.      Fisiologi tubuh
1.      Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
2)      Sistem Respirasi
            Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori.Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara.Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah.Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3)      Sistem Sirkulasi
                Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna.Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
4)      Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum.Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5)      Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6)      Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya.
Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama.Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.

c.       Habitat
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan. 




d.      Peranan
Berikut ini adalah peranan Mammalia yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut:
1)      Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi.
2)      Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol.
3)      Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia tikus putih.
4)      Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci.




BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tenpat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Senin, 4 Juni 2018 pukul 13.30 dan bertempat di museum biologi UGM.

B. Deskripsi Museum
Museum Biologi UGM adalah museum khusus atau museum pendidikan yang memiliki benda-benda hayati dan benda-benda lainnya yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Museum Biologi UGM dirintis semenjak terbentuknya Museum Zoologicum pada tahun 1964. Ditempatkan di salah satu ruang kuliah Universitas Gajah Mada di Sekip, Sleman, Yogyakarta. Museum dipimpin oleh Porf. Drg. R.G. Indroyono. Koleksi Herbarium ditempatkan di sebagian ruang gedung di Jl. Sultan Agung 22, Yogyakarta dan dipimpin oleh Prof. Ir. Moeso Suryowinoto.

Museum Biologi dan koleksi Herbarium dikelola oleh Fakultas Biologi , Universitas Gadjah Mada. Ketika itu masih bertempat di Ndalem Mangkubumen, Ngasem, Yogyakarta, yang lebih dikenal dengan nama Fakultas-fakultas Kompleks Ngasem. Koleksi binatang dan tumbuhan pada waktu itu berasal dari ilmuwan dan karyawan terutama seksi zoologi, anatomi dan botani.

Pada tanggal 1 Januari 1970 museum resmi dibuka untuk umum dan pada tahun 1972 bergabung dengan Barahmus DIY. Koleksi museum dipamerkan dalam delapan ruang yang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu koleksi binatang dan koleksi tumbuhan.

Tahun 1969 – 2001, pengelolaan Museum Biologi ini berada di bawah tanggung jawab Drs. Anthon Sukahar sebagai ketua tim pelaksana sekaligus Direktur Museum yang pertama. Koleksi yang didapat museum ini sebagian besar berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari luar negeri yang merupakan sumbangan dari para peneliti, dosen, maupun masyarakat. Beberapa koleksi merupakan koleksi binatang langka yang wajib dilindungi, misalnya komodo, harimau, beruang madu, trenggiling, burung cendrawasih, dan buaya putih. Untuk koleksi tumbuhannya meliputi koleksi tumbuhan rendah (Cryptogamae) sampai dengan koleksi tumbuhan tinggi (Spermatophyta) yang diawetkan dalam bentuk herbarium kering (1672 species dari 180 familia) dan herbarium basah (350 buah).


DAFTAR PUSTAKA
Cambell.2000. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Jati, Wijaya.2007. Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta: Ganeca Exact.

Teori Atom

PERKEMBANGAN MENGENAI STRUKTUR ATOM q     Setiap materi di alam semesta ini tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang ...